Proyek Pemasangan Panel Surya Indonesia

       Pemanfaatan energi matahari mulai mendunia dan masyarakat dunia mulai sadar akan pentingnya mengelola energi yang mereka dapatkan tanpa mengeluarkan emisi yang berbahaya bagi lingkungan terutama isu mengenai global warming dengan menebalnya lapisan ozon membuat gelombang panas yang dipancarkan oleh matahari kepada permukaan bumi kembali memantul didalam atmosfer dan membuat suhu bumi naik setiap tahunnya. Sadar akan hal tersebut, ilmuwan dan masyarakat Bumi terus mengembangkan teknologi yang semakin canggih dalam menciptakan energi yang dapat digunakan oleh manusia untuk bergerak dan beraktifitas sehari-hari. Renewable Energy dan Konservasi energi merupakan solusi yang terus dikembangkan oleh pemerintah dunia dan hal tersebut juga sangat didukung oleh kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Republik Indonesia. Baru baru ini Dirjen EBTKE dibawah naungan Kementerian ESDM meresmikan sebuah proyek kerjasama dengan pihak kementerian Federal Jerman, Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ), proyek tersebut bernama Renewable Energy for Electrification Programme (REEP). Merupakan komitmen pemerintah untuk terus mengejar peluang tercapainya bauran Energi Nasional sebesar 23 persen Energi Terbarukan pada tahun 2025. Tenaga surya yang memiliki potensi diseluruh Indonesia dan dapat diimplementasikan pada daerah yang sulit dijangkau oleh kabel transmisi listrik dari generator secara pelan namun pasti mulai disebarkan ke pelosok pedalaman Negara Kesatuan Republik Indonesia.

        Panel surya yang penggunaannya semakin massive di China, India, dan Amerika membuat harga jual dari panel surya makin menurun karena kebutuhan di pasar yang tinggi. Hal tersebut juga makin mendorong para scientist untuk berinovasi dan menemukan cara baru untuk memasarkan panel surya kepada masyarakat kalangan bawah untuk menggunakannya sehingga pasar membesar dan keuntungan berlipat ganda. Efisiensi pada pemasangan panel surya seperti yang dilakukan oleh perusahaan Solarcity yang merupakan anak perusahaan Tesla, hasil kerja keras seorang Elon Musk, milarder yang berfokus pada green energy melalui listrik tenaga matahari yang memberikan tenaga pada Tesla CarTesla Solar Roof, Tesla Powerwall untuk kebutuhan masyarakat Amerika dirumah sehari hari. Indonesia bukan tidak bisa mencetak Elon Musk- Elon Musk baru yang membangkitkan industri energy Indonesia yang modern dan memiliki tingkat efisiensi tinggi.

         Industri Solar Panel Indonesia mulai dibuka untuk off-grid atau terhubung pada satu pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk menghidupkan listrik suatu daerah. Kupang merupakan daerah pertama yang telah mengimplementasikan PLTS sebesar 5 MW, terbesar di Indonesia, di desa Oelpuah, Kupang, NTT pada tanggal 27 Desember 2015 yang dimiliki oleh PT Lembaga Elektronik Nasional. Dengan jumlah panel mencapai ribuan modul yang menghasilkan 230 watt per modul pada lahan 7,5 ha, energi yang dihasilkan kemudian dijual kepada PLN dengan harga $25 sen per kWh yang kemudian baru didistribusikan kepada konsumen. Masa aktif dari panel surya untuk berproduksi adalah pada jam  07.30 WITA, hingga pada jam 17.00 WITA dengan total produksi rata rata harian 3 – 4 MW. Proyek tersebut merupakan satu dari sembilan proyek yang akan direalisasikan di daerah daerah seluruh Indonesia hingga pada tahun 2025.

       Papua sebagai provinsi terdepan yang berada di Timur Indonesia difokuskan untuk dapat merasakan listrik di beberapa daerah yang sejak kemerdekaan Indonesia belum merasakan terangnya malam oleh listrik yang menghidupi lampu-lampu di perumahan warga. beberapa daerah sudah dimulai pembangunan dan beberapa sedang dalam proses pembangunan, berikut  enam daerah yang sedang dalam proses pembangunan

1) PLTS Terpusat di Desa Maas, Kecamatan Karas, Kabupaten Fak-fak,                         Provinsi Papua Barat.
2) Pembangunan PLTS Terpusat di Desa Urat, Kecamatan Fak-fak Timur,              Kabupaten Fak-fak, Provinsi Papua Barat.
3) Pembangunan PLTS Terpusat di Desa Mataru Rumbati, Kecamatan Furwagi, Kabupaten Fak-fak, Provinsi Papua Barat.
4) Pembangunan PLTS Terpusat di Desa Kawar, Kecamatan Amar, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
5) Pembangunan PLTS Terpusat di Desa Mataru Amdui, Kecamatan Bantata Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
6) Pembangunan PLTS Terpusat di Desa Mataru Mutus, Kecamatan Waigeo Barat Daratan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

      Hal ini merupakan wujud dari nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo, untuk membangun daerah daerah terluar sebagai wujud untuk mencerminkan kemandirian Indonesia kepada negara tetangga.

      Namun tidak cukup sampai pada tahap pemerintah saja, masyarakat Indonesia terutama Mahasiswa harus menemukan dan berinovasi terhadap keadaan yang ada untuk menjawab tantangan kemandirian energi Indonesia kedepannya. pemerintah yang telah menyiapkan peraturan dan ketentuan daerah, tinggal bagaimana masyarakat menghadapi dan terus mendorong perubahan menuju Indonesia yang mandiri Energi.

 

Kunjungi Web resmi Kementerian ESDM untuk mengetahui data dan informasi akurat mengenai energi di Indonesia. www.esdm.go.id 

Referensi :

[1] ESDM.go.id . 2017. “Demonstrasikan Peluang Tercapainya 23% Bauran Energi Terbarukan di 2025, Indonesia-Jerman Luncurkan Proyek Kerjasama” : https://www.esdm.go.id/id/berita-unit/direktorat-jenderal-ebtke/demonstrasikan-peluang-tercapainya-23-bauran-energi-terbarukan-di-2025-indonesia-jerman-luncurkan-proyek-kerjasama (Diakses Pada : 19 Agustus 2017, Pukul: 20.00 WIB)

[2] finance.detik.com . 2017. “Mengintip Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar di RI” : https://finance.detik.com/energi/3351258/mengintip-pembangkit-listrik-tenaga-surya-terbesar-di-ri (Diakses Pada : 19 Agustus 2017, Pukul 20.30 WIB)

Leave a comment